This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 12 Agustus 2012

Pelindo tambah satu unit tugboat untuk tingkatkan pelayanan.


Di Bulan Suci Ramadhan ini PT Persero Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai mendatangkan sebuah kapal tunda (tugboat) baru guna meningkatkan kwalitas pelayanan terhadap pengguna jasa sehingga total kapal tunda yang dimiliki saat ini menjadi 7 (tujuh) unit.
“Moment ini menjadi sangat berarti bagi kami sebagai pengelola jasa kepelabuhanan sebab kedatangan kapal tersebut bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan. Doakan ya…agar penambahan fasilitas tersebut dapat meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa,” tutur Drs. Harianja MM, General Manager PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai.
Dia menuturkan bahwa, penambahan satu unit kapal tunda tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan pelayanan terhadap kapal-kapal yang berthing dan unberthing dari dan ke Pelabuhan Dumai. “Pelabuhan Dumai adalah pelabuhan destinasi kapal dari berbagai penjuru dunia, oleh sebab itu  kita harus terus meningkatkan dan menjaga kwalitas pelayanan,” kata Harianja, sembari menambahkan,  bahwa Pelabuhan Dumai adalah pintu utama arus eksport dan import dari Provinsi Riau khususnya serta berbagai daerah lainnya di Sumatera, karena itu kelancaran pelayanan kapal menjadi sangat penting sebab akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kapal tunda baru milik PT Pelindo I (Persero) Cabang Dumai tersebut di produksi di Pulau Batam oleh PT Trikarya Alam dan tiba di Pelabuhan Dumai pada hari Jum’at (10/08/2012) yang lalu setelah berlayar sekitar 16 jam dan selama dalam pelayaran semuanya lancar tanpa kendala. “Kapal tersebut adalah karya anak bangsa,” kata Harianja.
Kapal bernama Sei Deli II tersebut memiliki bollard full (daya dorong) 35 ton dengan kecepatan 12 knot per jam sedangkan panjangnya (lengt over all---LOA) sekitar 32,5 meter dan draft 3,3 meter. Kapal tersebut merupakan kapal canggih yang dilengkapi dengan peralatan Stirable Rudden Propeller (SRP) yaitu sebuah alat yang dapat membantu kapal tersebut untuk manufer di area yang terbatas. “Peralatan SRP akan membantu kapal tersebut dapat manefer 360 derajat.”
Menurut Harianja, bertambahnya jumlah kapal tunda yang beropersi dilingkungan kerja Pelabuhan Cabang Dumai akan menciptakan pelayanan yang on time. “Jumlah ideal telah kita miliki. Harapan kami pelayanan kapal berthing dan unberthing akan tepat waktu.”
Rata-rata jumlah kapal tunda yang dibutuhkan untuk melayani sebuah kapal yang masuk ataupun keluar dari Pelabuhan Dumai sebanyak dua unit sebab rata-rata panjang kapal di atas 200 meter khususnya kapal angkutan crude palm oil dan turunannya. “Dengan tujuh unit dimana lima diantaranya memiliki horse power 2 x 1600 sudah sangat ideal,” jelas Harianja.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Pelindo Dumai Tingkatkan Pelayanan Pandu

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai terus tingkatkan kinerja pelayanan jasa pemanduan di terminal khusus dengan cara mengirim pandu ke stasiun pemanduan sebelum kapal tiba. Melalui usaha tersebut delay kapal-kapal yang di ageni oleh Pertamina Tongkang dan Pertamina Marine dapat ditekan menjadi hanya sekitar 1,8 jam per kapal selama Nopember 2010.

Peningkatan pelayanan jasa pemanduan yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai ini terungkap dari surat PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II yang ditujukan kepada PT Pelabuhan Cabang Dumai tertanggal 03 Desember 2010.

Dalam surat yang ditanda tangani Pjs Manager Marine Region I Harold Simanjuntak menyebutkan bahwa kinerja jasa pelayanan pemanduan dari Stasiun Morong pada bulan Nopember 2010 terus mengalami perbaikan. “Usaha untuk menurunkan delay sangat kami hargai, harapan kami untuk bulan-bulan yang akan datang delay pemanduan akan semakin menurun,” jelas Harold dalam suratnya tersebut.

Sehubungan dengan peningkatan kinerja pelayanan jasa pandu pada kapal-kapal yang diageni Pertamina Tongkang dan Pertamina Marine, General Manager PT Pelabuhan Cabang Dumai, Ir Zainul Bahri MM, tidak banyak berkomentar.

“Saya hanya dapat mengucapkan terimakasih atas kepercayaannya. Kami sebagai penyedia jasa kepelabuhanan di mana salah satunya adalah jasa pemanduan akan terus berupaya meningkatkan kinerja untuk kepuasan pelanggan,” jelas Zainul Bahri.

Salah satu upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan kinerja pandu sekaligus mengurangi delay kapal yang akan di pandu adalah dengan cara mengefisienkan dan mengefektifkan pandu serta armada yang ada saat ini, lanjut Zainul.

“Pandu harus selalu stand by. Karena itu sebelum kapal tiba kita sudah kirim pandu ke stasiun Pandu Morong. Artinya….kita jemput bola,” tutur General Manager yang selalu berpenampilan rapi tersebut.

Jumhur Periksa Pelayanan TKI di Pelabuhan Dumai

Dumai (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat memeriksa pelayanan keberangkatan dan kepulangan TKI di Pelabuhan Dumai, Riau, Senin.

Pemeriksaan yang dilakukan dalam rangkaian Safari Ramadhan BNP2TKI V 24 Juli - 3 Agustus 2012 ke Sumut, NAD, Riau, dan Kepri itu, Jumhur mendapat keinginan dari petugas Pos Pelayanan Penempatan dan Penempatan TKI (P4TKI) Dumai yang bertugas di Pelabuhan Dumai.

"Kami ingin petugas diberikan kewenangan melakukan verifikasi seluruh dokumen TKI termasuk TKI," kata Koordinator P4TKI Dumai Ismail Usman.

Di embarkasi dan debarkasi lain yang melayani urusan TKI seperti di Bandara Soekarno-Hatta.

Petugas Imigrasi Dumai S Delavino menyatakan sejauh ini tidak semua penumpang di pelabuhan yang menyeberang ke Malaysia atau sebaliknya dikenali secara pasti yang TKI dan yang bukan.

Ismail Usman mengatakan setiap hari sekitar 100 penumpang yang diduga merupakan TKI "abu-abu" yakni menggunakan paspor 48 halaman bukan paspor TKI 24 halaman tetapi mereka tidak melengkapi dengan dokumen ketenagakerjaan dan berdalih melancong ke Malaysia.

"Hanya dikira-kira penumpang muda, hanya membawa satu atau dua ransel, tidak memiliki bekal uang yang cukup untuk bepergian sebagai pelancong, dan tidak berpenampilan sebagai pelancong," katanya.

Hal itu menjadi relevan karena data dari P4TKI Dumai hanya sebanyak 173 TKI pada 2011 yang berangkat dari Pelabuhan Dumai yang dilengkapi dengan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) sedangkan pada 2012 hingga Juni hanya sebanyak 72 TKI.

"Wah nggak benar tuh, berarti memang masih ada TKI ilegal karena tidak sesuai antara orang yang diduga TKI dengan yang memiliki KTKLN," katanya.

Jumhur juga memeriksa kedatangan penumpang dari Malaysia yang diduga TKI yang menggunakan kapal fery MV Indomal Express 8.

Saat mewawancarai sejumlah TKI, Jumhur mendapat keterangan bahwa mereka umumnya bekerja tiga tahun di Malaysia dan tanpa dibekali kontrak.

P4TKI Dumai melayani urusan TKI dengan wilayah kerja meliputi lima kabupaten/kota yakni Dumai, Rokan Hilir, Siak, Bengkalis, dan Meranti. (tp)

Jumat, 10 Agustus 2012

Pelabuhan Dumai Menuju Hubport CPO

DUMAI - BlogPelabuhanDumai - Permintaan CPO dari tahun ke tahun terus meningkat. Diperkirakan tahun ini, penjualan ekspor CPO di pasar Internasional mencapai 15 juta metrik ton. Dari data yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai, Ekspor minyak Crude Palm Oil atau CPO yang melalui Pelabuhan Pelindo Cabang Dumai di tahun 2010 mencapai angka penjualan U$ 5.521.175.356,72, meningkat dari penjualan tahun 2009 sebesar U$ 4.059.618.742,98. Dengan pencapaian penjualan CPO ini, maka pelabuhan Dumai ditetapkan sebagai pelabuhan eksport minyak CPO terbesar dari beberapa pelabuhan pengekspor lainnya.

Kasi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai Ridwan Gultom, saat dikonfirmasi Dumai Pos mengatakan, untuk tonase CPO pada tahun 2009 dan 2010 mengalami fluktuasi dengan angka di tahun 2009 sebesar 7.807.475,627ton, dan tahun 2010 sebanyak 7.534.751,452 ton.

‘’Status pelabuhan terbesar pengekspor CPO yang sejak 3 tahun belakangan diraih pelabuhan Dumai, sehingga dijadikan incaran investor dan potensi pasar CPO dunia,’’ ujar Gultom menerangkan.

Dipaparkannya, CPO yang diekspor melalui pelabuhan Dumai ditampung di 83 negara di Dunia. Dari negara-negara tersebut, untuk negara terbesar tujuan ekspor ada tiga yakni Belanda, Cina dan India. Pengekspor yang paling besar di Indonesia berasal dari pelabuhan Dumai. Sedangkan harga yang mengalami fluktuasi pasar CPO dunia tetap menjadikan pelabuhan Dumai sebagai pelabuhan ekspor terbesar di Indonesia yang banyak permintaan pasar dunia.

Menurutnya lagi, tingginya permintaan CPO didasarkan atas kebutuhan terhadap produksi yang dihasilkan industri-industri negara yang menjadi target ekspor. Bahkan dari bahan baku CPO tersebut bisa dijadikan produk olahan biodiesel dan olahan terusan seperti minyak goreng.
 
Secara terpisah, GM Pelindo I Cabang Dumai, Zainul Bahri melalui Humas PT Pelindo I Cabang Dumai Harlem Susanto Purba membenarkan tingginya permintaan pasar International terhadap produksi CPO indonesia. Namun begitu, dia berpendapat semestinya realita itu, potensi besar ekspor ini ditangkap untuk menjadikan Pelabuhan Dumai sebagai hubport.

Lebih lanjut dia menjelaskan, melalui hubport posisi tawar CPO hasil produk Indonesia di pasar International akan lebih kuat. ‘’Dominasi Indonesia dalam hal penetuan harga CPO akan lebih kuat dan tidak dapat diintervensi asing, bukankah kita produsen CPO terbesar di Dunia,’’ ungkapnya. ‘’Maka itu untuk memperkuat posisi tawar tersebut dibutuhkan keberanian membuat hubport CPO dan pelabuhan Dumai sebagai jawabannya, terlebih lagi bila kita melihat kedepan Dumai sebagai cluster kelapa sawit artinya pemerintah memang memfokuskan pengembangan bisnis CPO dan turunannya berada di Dumai,’’ tukas Harlem.

Lebih lanjut diakuinya, pengusulan Pelabuhan Dumai sebagai hubport CPO dan turunannya dari Indonesia mungkin memunculkan pro dan kontra. Tapi bila ditinjau dari berbagai sisi, mulai dari daerah hinterland yang daratan yang dipenuhi dengan perkebunan sawit hingga jumlah produksi CPO Indonesia yang hampir sepertiga berada di Provinsi Riau serta didukung dengan fasilitas pelabuhan yang memadai maka pelabuhan yang berada dibawah pengendalian PT Pelabuhan Indonesia I sudah layak menjadi Hubport CPO Indonesia.

‘’Karena sejauh ini dari 7 ton total ekspor CPO provinsi Riau sekitar 3.8 ton pengapalannya dilakukan melalui dermaga umum pelabuhan, makanya dari dasar hitungan inilah menurut saya pelabuhan Dumai layak untuk dijadikan sebagai hubport CPO, dan bila ini terwujud tentunya peluang investasi di Kota ini kian besar,’’ tutupnya.

Pelabuhan Dumai

Pelabuhan Dumai terletak 200 km dari kota Pekanbaru yang merupakan ibu kota Propinsi Riau Daratan dimana Pelabuhan Dumai memiliki daerah hinterland tidak hanya di wilayah Propinsi Riau Daratan tetapi juga daerah lain di sekitar.

Pelabuhan Dumai yang merupakan terminal Multy Purpose dalam upaya meningkatkan pelayanan bongkar muat break bulk yang dilakukan terus menerus, disamping itu juga telah dilengkapi fasilitas special handling seperti Sistem Pemompaan CPO (Crude Palm Oil) melalui pipa terpadu yang berkapasitas 250-300 ton/jam/loading unit dan Terminal Curah Kering dengan kapasitas 400-500 ton/jam/conveyor. Dan di pelabuhan ini tersedia fasilitas penumpukan seperti gudang dan tangki timbun yang cukup untuk menampung lalu lintas barang hasil perkebunan dan pertanian yang dominan di pelabuhan ini.

Langkah awal untuk menjadikan Pelabuhan Dumai bertaraf Internasional telah dilakukan kemudahan pelayanan jasa kepelabuhanan melalui Sistem Pelayanan Satu Atap (PPSA) dan didukung oleh pelayanan sistem online (PPKB Online) yang terintegrasi pada Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terpadu Pelabuhan Cabang Dumai. 

Untuk Pelayanan Kapal telah dilengkapi dengan standar ISO 9001-2000, serta dalam penanganan sistem keamanan fasilitas pelabuhan terhitung 30 Mei 2004 telah diberlakukan persyaratan sesuai ketentuan Internasional Maritime Organization (IMO) dan telah dikeluarkan "Pernyataan Pemenuhan Keamanan Fasilitas Pelabuhan" (Statement of Compliance of Port Facility) oleh Pemerintah No. KL.94/152/ISPS/DV/APR04 yang berarti Pelabuhan telah memenuhi ketentuan Internasional Ships and Port Facility Security Code (ISPS-CODE).

Untuk penyebaran informasi tentang Pelabuhan Dumai yang secara luas kepada para pelaku ekonomi maupun masyarakat yang memerlukannya, Pelabuhan Dumai telah menyiapkan website http://dumai.inaport1.co.id, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.

Dalam era globalisasi saat ini data dan informasi merupakan hal pokok dalam membuka maupun mengembangkan jaringan usaha yang sudah ada, oleh karena itu informasi yang kami sediakan ini kami anggap dapat membantu Mitra Usaha maupun masyarakat Kepelabuhanan untuk mendapatkan informasi tentang Pelabuhan Dumai sehingga masyarakat dan mitra usaha dapat mengatur gerak usahanya sejalan dengan perkembangan pelabuhan itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh angkutan laut saat ini sangat populer dikalangan eksportir dan importir disamping dapat mengangkut dalam partai besar juga harganya masih termurah dibandingkan dengan model transportasi lainnya.


 
 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites